Modul Ajar Deep Learning Digital Operation - Bisnis Digital

 

MODUL AJAR DEEP LEARNING

MATA PELAJARAN : BISNIS DIGITAL

ELEMEN: DIGITAL OPERATION

BAB 1: MANAJEMEN OPERASIONAL BISNIS ONLINE

A.    IDENTITAS MODUL

Nama Sekolah                  :    SMK Abdi Negara Tuban

Nama Penyusun               :    Destri Cahyono, S.Pd.

Mata Pelajaran                :    Bisnis Digital

Elemen                              :    Digital Operation

Kelas / Fase /Semester     :    XI/ F / Ganjil

Alokasi Waktu                 :    27 x 45 menit (9 Pertemuan)

Tahun Pelajaran              :    2025 / 2026

B.     IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

Sebelum memulai pembelajaran materi Manajemen Operasional Bisnis Online, penting untuk mengidentifikasi kesiapan peserta didik baik dari aspek pengetahuan awal, keterampilan dasar, maupun sikap belajar. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran lebih efektif, tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan dunia bisnis digital..

1.      Pengetahuan Awal

·           Peserta didik telah mengetahui konsep dasar bisnis online dan perbedaannya dengan bisnis konvensional.

·           Peserta didik mengenal contoh platform bisnis online seperti marketplace, media sosial, dan website toko online.

·           Peserta didik memahami gambaran umum proses penjualan dan pelayanan pelanggan secara digital.

2.      Keterampilan Dasar

·           Mampu mengoperasikan perangkat digital seperti komputer, laptop, atau smartphone untuk keperluan bisnis.

·           Mampu menggunakan aplikasi atau platform e-commerce sederhana.

·           Memiliki pengalaman dasar dalam membuat akun, mengunggah produk, dan berinteraksi secara online, meskipun belum sistematis.

3.      Sikap Belajar

·           Menunjukkan minat terhadap dunia bisnis digital dan pemasaran online.

·           Siap menerima masukan dan mempraktikkan strategi manajemen operasional yang dipelajari.

·           Memiliki motivasi untuk mengembangkan ide bisnis dan meningkatkan keterampilan digital.

 

 

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

Materi Manajemen Operasional Bisnis Online merupakan kompetensi penting dalam bidang pemasaran dan kewirausahaan berbasis teknologi. Penguasaan materi ini mempersiapkan peserta didik untuk dapat mengelola bisnis online secara efektif dan efisien. Karakteristik materi ini antara lain:

1.      Bersifat Praktis dan Berbasis Keterampilan (Skill-based Learning)

Materi disajikan secara aplikatif dan berorientasi pada praktik langsung dalam mengelola bisnis online, mulai dari pengelolaan produk, pelayanan pelanggan, hingga strategi operasional yang efektif.

2.      Menggunakan Media Digital dan Platform E-Commerce

Pembelajaran memanfaatkan media digital seperti marketplace, media sosial, aplikasi manajemen bisnis, dan software analitik untuk memahami operasional bisnis online secara nyata.

3.      Dapat Diterapkan dalam Dunia Kerja Nyata

Kemampuan mengelola operasional bisnis online dibutuhkan di berbagai sektor usaha, baik sebagai wirausaha maupun sebagai bagian dari perusahaan yang menjalankan penjualan digital.

4.      Melatih Kreativitas, Analisis, dan Kecepatan Respons

Peserta didik akan berlatih mengelola stok, menangani pesanan, berkomunikasi dengan pelanggan, dan mengambil keputusan cepat berdasarkan data penjualan.

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan materi dan tujuan pembelajaran, dimensi lulusan yang akan dicapai adalah:

1.         Berpikir Kritis

·         Mampu menganalisis alur operasional bisnis online dan menemukan kelemahan serta solusi perbaikan.

·         Dapat membedakan strategi operasional yang efisien dan tidak efisien.

·         Mampu mengevaluasi performa operasional bisnis berdasarkan data penjualan dan umpan balik pelanggan.

2.         Kolaborasi

·         Mampu bekerja sama dalam tim untuk mengelola toko online secara bersama-sama.

·         Berbagi strategi pengelolaan stok, pengiriman, dan pelayanan pelanggan dengan rekan satu tim.

·         Terlibat dalam simulasi bisnis online kelompok, mulai dari pengunggahan produk hingga penanganan pesanan.

·         Mampu menerima kritik dan saran dari guru maupun teman untuk perbaikan operasional.

3.         Kemandirian

·         Menunjukkan tanggung jawab dalam mengelola tugas operasional bisnis online secara mandiri.

·         Disiplin dalam mengatur jadwal pengelolaan bisnis, pembaruan produk, dan penanganan pelanggan.

·         Tidak bergantung sepenuhnya pada guru atau teman dalam mengelola toko online.

 

4.      Komunikasi

·          Mampu menyampaikan informasi produk secara jelas, menarik, dan sesuai etika bisnis online.

·         Mampu membuat deskripsi produk dan konten pemasaran yang efektif.

·         Menggunakan bahasa yang sopan, persuasif, dan sesuai target pasar dalam komunikasi digital.

·         Mampu menjelaskan prosedur operasional bisnis online kepada pihak lain secara lisan maupun tertulis.

 

 

 

 

 

 


DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN

Meliputi pengantar operasional bisnis online, inventori, customer relationship, pengiriman barang, dan laporan pembelian dan penjualan online.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN

1.     Bahasa Indonesia

·         Penyusunan deskripsi produk dan konten promosi menggunakan bahasa baku dan persuasif.

·         Peningkatan kemampuan tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat dalam komunikasi bisnis digital.

2.     Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

·         Pemahaman penggunaan perangkat keras dan lunak pendukung bisnis online.

·         Pengenalan tools dan platform digital untuk pengelolaan toko online, pemasaran, dan analisis data penjualan.

3.     Ekonomi & Kewirausahaan

·         Memahami konsep permintaan dan penawaran dalam pasar digital.

·         Menghitung biaya operasional, keuntungan, dan efisiensi dalam manajemen bisnis online.

C.    TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1-2: Menjelaskan Bisnis Online

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan pengertian dan karakteristik bisnis online.

·         Mengidentifikasi perbedaan bisnis online dan bisnis konvensional.

·         Menyebutkan contoh jenis-jenis bisnis online yang ada di masyarakat.

Pertemuan 3-4: Memahami Manajemen Operasional Bisnis

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan konsep manajemen operasional dan fungsinya.

·         Menguraikan ruang lingkup manajemen operasional dalam bisnis online.

·         Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan operasional bisnis.

Pertemuan 5-6: Memahami Perusahaan yang Termasuk dalam Operasional Bisnis

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menyebutkan contoh perusahaan yang termasuk dalam operasional bisnis online.

·         Menjelaskan peran perusahaan dalam rantai pasok (supply chain) bisnis online.

·         Menganalisis model operasional yang digunakan perusahaan digital.

Pertemuan 7-9: Menerapkan Operasional Bisnis

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Membuat rencana operasional sederhana untuk bisnis online.

·         Mengelola alur pesanan mulai dari penerimaan hingga pengiriman.

·         Menggunakan platform digital untuk mendukung operasional bisnis online secara efektif.

 

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

1.         Pengenalan Bisnis Online di Era Digital

·         Konteks: Perubahan tren perdagangan dari konvensional ke digital.

·         Kegiatan: Diskusi kelompok mengenai contoh bisnis online yang sukses.

·         Tujuan Kontekstual: Memahami peluang bisnis online dan perbedaannya dengan bisnis konvensional.

2.         Analisis Alur Operasional Bisnis Online

·         Konteks: Proses manajemen operasional mulai dari penyediaan barang hingga pengiriman.

·         Kegiatan: Menggambar flowchart operasional toko online.

·         Tujuan Kontekstual: Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap tahapan operasional bisnis digital.

3.         Studi Kasus Perusahaan Digital

·         Konteks: Memahami strategi operasional perusahaan e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, atau Lazada.

·         Kegiatan: Presentasi kelompok mengenai model operasional perusahaan.

·         Tujuan Kontekstual: Mengaitkan teori manajemen operasional dengan praktik nyata.

4.         Simulasi Pengelolaan Toko Online

·         Konteks: Mengelola akun toko online pada marketplace.

·         Kegiatan: Upload produk, mengatur stok, dan membuat deskripsi produk.

·         Tujuan Kontekstual: Melatih keterampilan operasional secara langsung.

 

E.     KERANGKA PEMBELAJARAN

1.         PRAKTIK PEDAGOGIK

Model Pembelajaran:

·         Discovery Learning: Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri alur operasional bisnis online melalui observasi dan studi kasus.

·         Project-Based Learning (PjBL): Peserta didik membuat proyek simulasi toko online dari awal hingga operasional berjalan.

·         Differentiated Learning: Guru memberikan tugas operasional dengan tingkat kesulitan berbeda sesuai kemampuan masing-masing peserta didik.

Strategi Pembelajaran:

·         Mindful: Mengajak peserta didik menyadari tantangan dan peluang bisnis online.

·         Meaningful: Mengaitkan materi dengan tren bisnis digital yang ada di masyarakat.

·         Joyful: Menggunakan simulasi dan permainan bisnis online agar suasana belajar menyenangkan.

 

2.      MITRA PEMBELAJARAN:

·         Lingkungan Sekolah: Guru mapel, Kepala Program Keahlian, laboratorium komputer.

·         Lingkungan Luar Sekolah / Masyarakat: Praktisi bisnis online, pemilik UMKM digital.

·         Orang Tua / Wali: Mendukung peserta didik dengan perangkat dan koneksi internet untuk latihan.

3.      LINGKUNGAN BELAJAR:

·         Ruang Fisik: Laboratorium komputer dengan koneksi internet.

·         Ruang Virtual: Marketplace, media sosial bisnis, dan Google Classroom.

·         Budaya Belajar: Disiplin, kreatif, dan berorientasi pada solusi.

 

4.      PEMANFAATAN DIGITAL

·         Aplikasi: Shopee, Tokopedia, Canva untuk desain produk.

·         Media Pendukung: Video tutorial bisnis online.

·         Perpustakaan Digital: Artikel kewirausahaan dari situs resmi.

·         Penilaian Daring: Google Forms, Quizizz.

F.     LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

1.    KEGIATAN PENDAHULUAN

Tujuan: Membangun kesiapan belajar, menumbuhkan kesadaran, dan membangun motivasi peserta didik.

·         Mindful Learning (Pembelajaran Berkesadaran): Refleksi “Mengapa bisnis online penting di era digital?

·         Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna): Menyampaikan relevansi materi dengan peluang kerja dan wirausaha.

·         Joyful Learning (Pembelajaran Menggembirakan): Ice breaking kuis interaktif tentang logo perusahaan e-commerce atau tren belanja online di Indonesia.

2.    KEGIATAN INTI

Kegiatan inti dilakukan secara bertahap dan fleksibel, menyesuaikan kesiapan belajar peserta didik.

Prinsip Pembelajaran Memahami (Bermakna):

·         Pertemuan 1–2: Pengenalan Bisnis Online

Menjelaskan pengertian, karakteristik, dan jenis-jenis bisnis online. Observasi langsung contoh toko online di marketplace. Diskusi kelompok: “Apa perbedaan mendasar antara bisnis online dan bisnis konvensional?”

·         Pertemuan 3–4: Konsep Manajemen Operasional Bisnis

Menjelaskan fungsi, ruang lingkup, dan tujuan manajemen operasional. Studi kasus: alur operasional dari pesanan masuk hingga barang diterima. Diskusi: “Bagaimana manajemen operasional memengaruhi kepuasan pelanggan?”

·         Pertemuan 5–6: Perusahaan yang Termasuk dalam Operasional Bisnis Online Mengidentifikasi jenis perusahaan dalam rantai pasok bisnis online (supplier, marketplace, jasa kurir). Analisis peran masing-masing perusahaan dalam mendukung operasional. Presentasi kelompok: model operasional salah satu perusahaan digital di Indonesia.

·         Pertemuan 7–9: Penerapan Operasional Bisnis Online

Membuat rencana operasional sederhana untuk toko online. Simulasi mengelola pesanan mulai dari upload produk hingga pengiriman. Menggunakan platform digital untuk mengatur stok, memproses pembayaran, dan melayani pelanggan.

 

Prinsip Pembelajaran Mengaplikasi Kesadaran (Mindful):

·         Peserta didik mencatat langkah-langkah yang dilakukan dalam proses operasional toko online.

·         Menyadari kendala yang muncul (misalnya: stok habis, pengiriman terlambat) dan mencari solusi.

·         Mengambil jeda refleksi setelah simulasi untuk mengevaluasi efektivitas strategi yang dipakai.

Prinsip Pembelajaran Bermakna (Meaningful):

·         Mengaitkan teori manajemen operasional dengan situasi nyata di marketplace.

·         Mengembangkan strategi untuk meningkatkan efisiensi operasional toko online.

·         Refleksi singkat: “Bagaimana rencana operasional ini bisa membantu bisnis saya sukses?”

Prinsip Pembelajaran Menggembirakan (Joyful):

·         Menggunakan simulasi gamifikasi (misalnya: kompetisi tim mengelola toko online fiktif).

·         Memberikan penghargaan untuk kelompok yang memiliki strategi operasional paling efektif.

·         Tantangan kelompok: memproses pesanan pelanggan virtual dengan cepat dan akurat.

3.    KEGIATAN PENUTUP

·         Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan evaluasi terhadap strategi, kreativitas, dan efektivitas operasional yang dibuat siswa.

·         Menyimpulkan Pembelajaran: Bersama siswa, guru merangkum poin penting tentang konsep, faktor, dan strategi manajemen operasional bisnis online.

·         Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru menyampaikan target proyek akhir dan mendorong siswa melanjutkan latihan simulasi di rumah atau secara daring.

G.    ASESMEN PEMBELAJARAN

ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN (DIAGNOSTIK)

Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal, keterampilan dasar, dan kesiapan belajar peserta didik sebelum memulai pembelajaran.

Bentuk & Teknik:

·         Observasi langsung: mengamati siswa saat mencoba membuka toko online sederhana di marketplace.

·         Kuesioner online: pengalaman siswa dalam berbelanja atau berjualan online.

·         Tes diagnostik digital sederhana: menjawab soal singkat tentang konsep bisnis online.

Contoh Instrumen:

·         “Sebutkan 3 contoh perusahaan yang bergerak di bidang bisnis online!”

·         "Apakah kamu sudah pernah mengetik tanpa melihat keyboard?"

·         Tes: Menganalisis gambar alur pesanan dari pelanggan hingga pengiriman barang.

ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN (FORMATIF)

Tujuan: Memberikan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Bentuk & Teknik:

·         Lembar kerja analisis operasional bisnis online.

·         Refleksi mingguan perkembangan rencana operasional.

·         Observasi guru: keterlibatan siswa dalam simulasi toko online.

·         Peer-assessment: saling memberi masukan terhadap strategi yang digunakan kelompok lain.

Contoh Instrumen:

·         Rubrik analisis (indikator: kelengkapan alur, efisiensi strategi, kreativitas solusi).

·         Laporan kemajuan: perkembangan rencana operasional tiap pertemuan.

·         Tugas membuat deskripsi alur operasional toko online yang dikelola.

ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN (SUMATIF)

Tujuan: Menilai penguasaan siswa terhadap konsep dan keterampilan manajemen operasional bisnis online.

·         Bentuk & Teknik:

·         Proyek akhir: membuat dan mempresentasikan rencana operasional toko online lengkap.

·         Tes praktik: simulasi pengelolaan pesanan pelanggan dari awal hingga akhir.

·         Penilaian portofolio: kumpulan hasil kerja selama 9 pertemuan.

Contoh Instrumen:

·         Rencana operasional tertulis lengkap dengan strategi dan alur kerja.

·         Simulasi pemrosesan 5 pesanan fiktif dengan waktu dan kualitas layanan terbaik.

·         Portofolio mencakup laporan analisis, desain alur operasional, dan refleksi pribadi.

 

 

Mengetahui

Kepala SMK Abdi Negara Tuban

 

Tuban, 14 Juli 2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

 

Uswatun Hasanah, S.Pd

 

 

 

 

Destri Cahyono, S.Pd

 


MODUL AJAR DEEP LEARNING

MATA PELAJARAN : BISNIS DIGITAL

ELEMEN: DIGITAL OPERATION

BAB 2: MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

A.    IDENTITAS MODUL

Nama Sekolah                  :    SMK Abdi Negara Tuban

Nama Penyusun               :    Destri Cahyono, S.Pd.

Mata Pelajaran                :    Bisnis Digital

Elemen                              :    Digital Operation

Kelas / Fase /Semester     :    XI/ F / Ganjil

Alokasi Waktu                 :    27 x 45 menit (9 Pertemuan)

Tahun Pelajaran              :    2025 / 2026

B.     IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

Sebelum memulai pembelajaran materi Manajemen Persediaan dan Pergudangan, penting untuk mengidentifikasi kesiapan peserta didik baik dari aspek pengetahuan awal, keterampilan dasar, maupun sikap belajar. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran lebih efektif, tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan dunia bisnis digital dan logistik modern.

1.      Pengetahuan Awal

·           Peserta didik telah mengenal konsep dasar barang dagang dan perlunya pengelolaan stok.

·           Peserta didik mengetahui fungsi gudang secara umum.

·           Peserta didik mengenal beberapa contoh perusahaan yang memiliki sistem pergudangan dan distribusi, seperti jasa ekspedisi atau marketplace besar.

2.      Keterampilan Dasar

·           Mampu mengoperasikan perangkat digital untuk mencatat dan memantau stok barang.

·           Mampu membaca laporan stok sederhana, meskipun belum memahami metode pengendalian persediaan secara mendalam.

·           Memiliki pengalaman dasar menerima, menyimpan, atau mengemas barang, walaupun secara manual.

3.      Sikap Belajar

·           Menunjukkan minat terhadap bidang logistik, pergudangan, dan distribusi barang.

·           Siap mempelajari metode pengendalian persediaan untuk efisiensi operasional.

·           Memiliki motivasi untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan barang agar dapat diterapkan di dunia kerja atau wirausaha.

 

 

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

Materi Manajemen Persediaan dan Pergudangan merupakan keterampilan penting dalam operasional bisnis, baik konvensional maupun digital. Penguasaan materi ini mempersiapkan peserta didik untuk dapat mengelola stok, gudang, dan distribusi secara efektif. Karakteristik materi ini antara lain:

  1. Bersifat Praktis dan Berbasis Keterampilan (Skill-based Learning)
    Peserta didik akan mempelajari teknik pencatatan, pemantauan, dan pengendalian persediaan hingga proses pendistribusian barang, dilengkapi praktik langsung menggunakan sistem manajemen gudang digital.
  2. Menggunakan Media Digital dan Sistem Manajemen Persediaan
    Pembelajaran memanfaatkan software atau aplikasi seperti Excel, Google Sheet, atau sistem ERP sederhana untuk memantau stok, pesanan, dan distribusi.
  3. Dapat Diterapkan dalam Dunia Kerja Nyata
    Keterampilan ini dibutuhkan di perusahaan logistik, e-commerce, manufaktur, maupun retail.
  4. Melatih Ketelitian, Analisis Data, dan Efisiensi Proses
    Peserta didik akan berlatih menghitung kebutuhan stok, menganalisis perputaran barang, dan mengambil keputusan distribusi yang tepat waktu.

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan materi dan tujuan pembelajaran, dimensi lulusan yang akan dicapai adalah:

1.      Berpikir Kritis

·         Menganalisis kebutuhan stok berdasarkan data penjualan dan tren permintaan.

·         Mengidentifikasi masalah dalam penyimpanan dan distribusi barang serta mencari solusi.

·         Mengevaluasi efisiensi sistem pergudangan yang digunakan.

2.         Kolaborasi

·         Bekerja sama dalam tim untuk mengatur penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman barang.

·         Membagi tugas terkait pencatatan stok, pengecekan fisik, dan pengiriman.

·         Terlibat aktif dalam simulasi manajemen gudang kelompok.

3.         Kemandirian

·         Menunjukkan tanggung jawab dalam mengelola tugas operasional bisnis online secara mandiri.

·         Disiplin dalam mengatur jadwal pengelolaan bisnis, pembaruan produk, dan penanganan pelanggan.

·         Tidak bergantung sepenuhnya pada guru atau teman dalam mengelola toko online.

4.      Komunikasi

·         Mengelola tugas pencatatan dan pengendalian stok secara mandiri.

·         Disiplin dalam melakukan pengecekan berkala terhadap ketersediaan barang.

·         Menangani proses distribusi sesuai jadwal tanpa ketergantungan penuh pada guru atau rekan.Mampu menjelaskan prosedur operasional bisnis online kepada pihak lain secara lisan maupun tertulis.


DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN

Meliputi pengantar operasional bisnis online, inventori, customer relationship, pengiriman barang, dan laporan pembelian dan penjualan online.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN

1.     Bahasa Indonesia

Penyusunan laporan stok, surat permintaan barang, dan dokumen distribusi dengan bahasa baku..

2.     Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Penggunaan software manajemen persediaan dan gudang.

3.     Ekonomi & Kewirausahaan

Analisis biaya penyimpanan, perputaran persediaan, dan efisiensi distribusi.

C.    TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 10-11: Memahami Manajemen Persediaan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan pengertian dan tujuan manajemen persediaan.

·         Mengidentifikasi jenis-jenis persediaan dalam bisnis.

·         Menjelaskan pentingnya manajemen persediaan untuk kelancaran operasional.

Pertemuan 12-13: Menganalisis Pengendalian Persediaan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan konsep pengendalian persediaan.

·         Membedakan metode pengendalian persediaan seperti FIFO, LIFO, dan Just In Time.

·         Menganalisis faktor yang memengaruhi jumlah stok ideal.

Pertemuan 14: Memahami Sistem Pengendalian Persediaan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan sistem manual dan digital dalam pengendalian stok.

·         Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem.

Pertemuan 15-16: Memahami Pendistribusian Barang

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan alur distribusi barang dari gudang ke pelanggan.

·         Mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam proses distribusi.

·         Memahami peran logistik dalam kelancaran distribusi.

Pertemuan 17-18: Memahami Manajemen Logistik dan Pergudangan

 

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan pengertian manajemen logistik.

·         Mengidentifikasi fungsi gudang.

·         Menganalisis strategi penataan dan penyimpanan barang di gudang.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

  1. Pengenalan Manajemen Persediaan di Dunia Bisnis

·         Konteks: Pentingnya mengatur stok barang agar operasional bisnis berjalan lancar.

·         Kegiatan: Diskusi kelompok mengenai kasus kekurangan dan kelebihan stok di perusahaan.

·         Tujuan Kontekstual: Memahami peran manajemen persediaan dalam keberlangsungan bisnis.

  1. Analisis Sistem Pengendalian Persediaan

·         Konteks: Perbandingan metode FIFO, LIFO, dan Just In Time dalam pengelolaan stok.

·         Kegiatan: Membuat tabel perbandingan metode pengendalian persediaan.

·         Tujuan Kontekstual: Menentukan metode pengendalian stok yang tepat untuk jenis usaha tertentu.

  1. Studi Kasus Sistem Pergudangan

·         Konteks: Memahami strategi penyimpanan barang di gudang perusahaan logistik besar.

·         Kegiatan: Presentasi kelompok mengenai tata letak gudang dan alur distribusi barang.

·         Tujuan Kontekstual: Mengaitkan teori pergudangan dengan praktik nyata.

  1. Simulasi Pendistribusian Barang

·         Konteks: Mengatur proses distribusi dari gudang ke konsumen menggunakan sistem digital.

·         Kegiatan: Simulasi pencatatan barang keluar dan penjadwalan pengiriman.

·         Tujuan Kontekstual: Melatih keterampilan distribusi dan pencatatan barang secara tepat waktu.

C.    KERANGKA PEMBELAJARAN

1.         PRAKTIK PEDAGOGIK

Model Pembelajaran:

·         Discovery Learning: Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri langkah-langkah pengelolaan stok dan distribusi barang melalui observasi dan studi kasus.

·         Project-Based Learning (PjBL): Peserta didik membuat proyek simulasi sistem pergudangan dan pendistribusian barang.

·         Differentiated Learning: Guru memberikan tugas manajemen persediaan dengan tingkat kesulitan berbeda sesuai kemampuan siswa.

Strategi Pembelajaran:

·         Mindful: Mengajak peserta didik menyadari dampak manajemen persediaan yang buruk terhadap kelancaran bisnis.

·         Meaningful: Mengaitkan materi dengan situasi nyata di perusahaan logistik dan retail.

·         Joyful: Menggunakan simulasi permainan distribusi barang agar pembelajaran interaktif dan menyenangkan.

2.      MITRA PEMBELAJARAN:

·         Lingkungan Sekolah: Guru mapel, Kepala Program Keahlian, laboratorium komputer.

·         Lingkungan Luar Sekolah / Masyarakat: Praktisi logistik, manajer gudang, pemilik usaha retail.

·         Orang Tua / Wali: Mendukung peserta didik dengan perangkat dan koneksi internet untuk latihan pencatatan stok.

3.      LINGKUNGAN BELAJAR:

·         Ruang Fisik: Laboratorium komputer dengan koneksi internet, ruang praktik pergudangan sekolah (jika tersedia).

·         Ruang Virtual: Aplikasi manajemen persediaan (ERP, Google Sheet), marketplace, dan Google Classroom.

·         Budaya Belajar: Teliti, disiplin, dan berorientasi pada ketepatan data.

4.      PEMANFAATAN DIGITAL

·         Aplikasi: Microsoft Excel, Google Sheet, Odoo ERP, atau aplikasi stok online.

·         Media Pendukung: Video tutorial manajemen gudang dan logistik.

·         Perpustakaan Digital: Artikel manajemen persediaan dari sumber resmi.

·         Penilaian Daring: Google Forms, Quizizz, dan simulasi spreadsheet.

F.     LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

1.      KEGIATAN PENDAHULUAN

Tujuan: Membangun kesiapan belajar, menumbuhkan kesadaran, dan membangun motivasi peserta didik.

·         Mindful Learning (Pembelajaran Berkesadaran): Refleksi “Mengapa pengelolaan stok yang baik bisa menghindarkan kerugian bisnis?”

·         Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna): Menjelaskan relevansi materi dengan kebutuhan dunia kerja di bidang logistik dan retail.

·         Joyful Learning (Pembelajaran Menggembirakan): Ice breaking kuis interaktif tentang istilah pergudangan atau logo perusahaan logistik.

2.    KEGIATAN INTI

Kegiatan inti dilakukan secara bertahap dan fleksibel, menyesuaikan kesiapan belajar peserta didik.

Prinsip Pembelajaran Memahami (Bermakna):

·       Pertemuan 10–11: Memahami Manajemen Persediaan

Menjelaskan pengertian, tujuan, dan jenis persediaan. Observasi laporan stok sederhana dan diskusi “Apa risiko jika stok tidak terkendali?”

·       Pertemuan 12–13: Menganalisis Pengendalian Persediaan

Menjelaskan metode FIFO, LIFO, dan Just In Time. Studi kasus kelebihan dan kekurangan setiap metode.

·       Pertemuan 14: Memahami Sistem Pengendalian Persediaan

Mengidentifikasi sistem manual dan digital. Diskusi: “Mengapa perusahaan besar beralih ke sistem ERP?”

·       Pertemuan 15–16: Memahami Pendistribusian Barang

Menjelaskan alur distribusi dari gudang ke pelanggan. Simulasi pencatatan barang keluar dan rute distribusi.

·       Pertemuan 17–18: Memahami Manajemen Logistik dan Pergudangan

Menjelaskan pengertian logistik dan fungsi gudang. Simulasi penataan barang di gudang menggunakan model rak virtual.

Prinsip Pembelajaran Mengaplikasi Kesadaran (Mindful):

·         Mencatat langkah-langkah pengelolaan stok.

·         Menyadari risiko kesalahan pencatatan stok.

·         Refleksi setelah simulasi untuk menilai efektivitas metode.

Prinsip Pembelajaran Bermakna (Meaningful):

·         Mengaitkan materi dengan kasus nyata di perusahaan logistik.

·         Mengembangkan strategi untuk mengurangi biaya penyimpanan.

·         Refleksi: “Bagaimana sistem pergudangan ini dapat meningkatkan keuntungan bisnis?”

Prinsip Pembelajaran Menggembirakan (Joyful):

·         Menggunakan gamifikasi simulasi pengiriman barang tercepat dan terakurat.

·         Memberikan penghargaan pada tim dengan tata letak gudang paling efisien.

·         Tantangan: memproses 10 pesanan virtual dengan stok terbatas.

3.      KEGIATAN PENUTUP

·         Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan evaluasi terhadap ketelitian pencatatan, efektivitas sistem, dan strategi distribusi.

·         Menyimpulkan Pembelajaran: Bersama siswa, merangkum poin penting tentang konsep, metode, dan strategi manajemen persediaan & pergudangan.

·         Perencanaan Selanjutnya: Guru menyampaikan target proyek akhir berupa rencana sistem pergudangan digital.

G.    ASESMEN PEMBELAJARAN

ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN (DIAGNOSTIK)

Tujuan: Mengetahui pengetahuan awal, keterampilan dasar, dan kesiapan belajar.

Bentuk & Teknik:

·         Observasi peserta saat mencoba mencatat stok secara manual.

·         Kuesioner online tentang pengalaman mengatur barang.

·         Tes singkat tentang istilah persediaan.

Contoh Instrumen:

·         “Sebutkan 3 jenis persediaan barang yang Anda ketahui!”

·         “Apakah Anda pernah menghitung stok secara manual?”

ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN (FORMATIF)

Tujuan: Memberikan umpan balik selama pembelajaran.

Bentuk & Teknik:

·         Lembar kerja analisis metode pengendalian stok.

·         Refleksi mingguan pencatatan stok.

·         Observasi guru pada simulasi pendistribusian.

·         Peer-assessment untuk evaluasi strategi gudang kelompok lain.

Contoh Instrumen:

·         Rubrik analisis (indikator: akurasi data, efisiensi tata letak, kecepatan distribusi).

·         Laporan perkembangan pencatatan stok..

ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN (SUMATIF)

Tujuan: Menilai penguasaan konsep dan keterampilan manajemen persediaan.
Bentuk & Teknik:

·         Proyek akhir: membuat rencana sistem pergudangan dan distribusi.

·         Tes praktik: simulasi pencatatan stok dan pengiriman pesanan.

·         Portofolio: kumpulan laporan dan desain tata letak gudang.

 

Contoh Instrumen:

·     Rencana gudang lengkap dengan tata letak dan alur distribusi.

·     Simulasi pemrosesan pesanan dengan stok terbatas.

·     Portofolio berisi laporan stok, analisis metode, dan refleksi pribadi.

 

 

Mengetahui

Kepala SMK Abdi Negara Tuban

 

Tuban, 14 Juli 2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

 

Uswatun Hasanah, S.Pd

 

 

 

 

Destri Cahyono, S.Pd

 

 


MODUL AJAR DEEP LEARNING

MATA PELAJARAN : BISNIS DIGITAL

ELEMEN: DIGITAL OPERATION

BAB 3: CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM)

A.    IDENTITAS MODUL

Nama Sekolah                  :    SMK Abdi Negara Tuban

Nama Penyusun               :    Destri Cahyono, S.Pd.

Mata Pelajaran                :    Bisnis Digital

Elemen                              :    Digital Operation

Kelas / Fase /Semester     :    XI/ F / Genap

Alokasi Waktu                 :    27 x 45 menit (9 Pertemuan)

Tahun Pelajaran              :    2025 / 2026

B.     IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

Sebelum memulai pembelajaran materi Customer Relationship Management (CRM), penting untuk mengidentifikasi kesiapan peserta didik baik dari aspek pengetahuan awal, keterampilan dasar, maupun sikap belajar. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran lebih efektif, tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan dunia bisnis digital.

  1. Pengetahuan Awal

·         Peserta didik telah mengetahui konsep dasar pemasaran dan pentingnya hubungan baik dengan pelanggan.

·         Peserta didik mengenal media komunikasi digital seperti email, media sosial, dan chat untuk layanan pelanggan.

·         Peserta didik memahami secara umum perbedaan antara pelanggan baru dan pelanggan lama.

  1. Keterampilan Dasar

·         Mampu menggunakan perangkat digital seperti komputer, laptop, atau smartphone untuk berkomunikasi dengan pelanggan.

·         Mampu menggunakan aplikasi pesan instan, email, atau media sosial untuk menjawab pertanyaan pelanggan.

·         Memiliki pengalaman dasar dalam menangani pertanyaan atau keluhan pelanggan, meskipun belum menggunakan sistem CRM secara profesional.

  1. Sikap Belajar

·         Menunjukkan minat terhadap strategi membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

·         Siap menerima masukan dan mempraktikkan teknik CRM yang dipelajari.

·         Memiliki motivasi untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan dalam bisnis digital.

 

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

Materi Customer Relationship Management (CRM) merupakan kompetensi penting dalam bidang pemasaran digital dan layanan pelanggan. Penguasaan materi ini mempersiapkan peserta didik untuk mengelola hubungan dengan pelanggan secara profesional, baik secara manual maupun menggunakan teknologi E-CRM. Karakteristik materi ini antara lain:

1.      Bersifat Praktis dan Berbasis Keterampilan (Skill-based Learning)
Materi disajikan secara aplikatif dan berorientasi pada praktik langsung dalam membangun, memelihara, dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan.

2.      Menggunakan Media Digital dan Platform E-CRM
Pembelajaran memanfaatkan aplikasi CRM, media sosial, email marketing, dan software pendukung lainnya untuk memahami manajemen hubungan pelanggan secara nyata.

3.      Dapat Diterapkan dalam Dunia Kerja Nyata
Kemampuan mengelola hubungan pelanggan dibutuhkan di berbagai sektor usaha, baik sebagai wirausaha maupun bagian dari tim customer service perusahaan digital.

4.      Melatih Empati, Analisis, dan Strategi Retensi
Peserta didik akan berlatih memahami kebutuhan pelanggan, menganalisis umpan balik, dan merancang strategi untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

E.     DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan materi dan tujuan pembelajaran, dimensi lulusan yang akan dicapai adalah:

1.      Berpikir Kritis

·         Mampu menganalisis data pelanggan untuk menemukan pola kebutuhan dan preferensi.

·         Mampu mengevaluasi efektivitas strategi CRM dan E-CRM.

·         Dapat membedakan strategi pelayanan yang efektif dan tidak efektif.

2.      Kolaborasi

·         Mampu bekerja sama dalam tim untuk mengelola database pelanggan.

·         Berbagi strategi pelayanan pelanggan dan retensi dengan rekan satu tim.

·         Terlibat dalam simulasi penggunaan aplikasi CRM secara kelompok.

·         Mampu menerima kritik dan saran terkait strategi pelayanan.

3.      Kemandirian

·         Menunjukkan tanggung jawab dalam mengelola komunikasi dengan pelanggan secara mandiri.

·         Disiplin dalam melakukan tindak lanjut layanan (follow up).

·         Tidak bergantung sepenuhnya pada guru atau rekan dalam mengoperasikan sistem CRM.

4.      Komunikasi

·         Mampu menyampaikan informasi dan solusi kepada pelanggan secara jelas, sopan, dan tepat waktu.

·         Mampu membuat pesan email, chat, atau konten pelayanan yang efektif.

·         Menggunakan bahasa yang ramah, persuasif, dan sesuai etika bisnis online.


DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN

Meliputi pengantar operasional bisnis online, inventori, customer relationship, pengiriman barang, dan laporan pembelian dan penjualan online.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN

1.       Bahasa Indonesia

·         Penyusunan pesan bisnis, email, dan tanggapan pelanggan menggunakan bahasa baku dan sopan.

·         Peningkatan keterampilan menulis dan menyusun kalimat efektif dalam komunikasi bisnis digital

2.       Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

·         Penggunaan perangkat lunak dan aplikasi pendukung CRM.

·         Pengenalan tools digital untuk pengelolaan database pelanggan dan otomatisasi layanan.

3.     Ekonomi & Kewirausahaan

·         Memahami nilai pelanggan dalam jangka panjang (Customer Lifetime Value).

·         Menghitung biaya akuisisi pelanggan dan manfaat mempertahankan pelanggan lama.

C.    TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 19-20: Menjelaskan Customer Relationship Management (CRM)

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan pengertian dan tujuan CRM.

·         Mengidentifikasi manfaat penerapan CRM dalam bisnis digital.

·         Menyebutkan komponen utama dalam CRM.

Pertemuan 21-22: Menjelaskan Electronic Customer Relationship Management (E-CRM)

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan pengertian dan fungsi E-CRM.

·         Menguraikan perbedaan CRM tradisional dan E-CRM.

·         Mengidentifikasi contoh aplikasi dan platform E-CRM.

Pertemuan 23-24: Memahami Kepuasan Konsumen

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan pengertian kepuasan pelanggan.

·         Mengidentifikasi faktor yang memengaruhi kepuasan pelanggan.

·         Menganalisis dampak kepuasan pelanggan terhadap keberhasilan bisnis.

Pertemuan 25-27: Memahami Loyalitas Pelanggan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan pengertian loyalitas pelanggan.

·         Mengidentifikasi strategi membangun loyalitas pelanggan.

·         Menerapkan langkah-langkah menciptakan pelanggan setia melalui simulasi.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

  1. Pengenalan CRM di Era Digital

·         Konteks: Perubahan pola layanan pelanggan di era digital.

·         Kegiatan: Diskusi contoh penerapan CRM di bisnis online.

·         Tujuan Kontekstual: Memahami peran CRM dalam mempertahankan pelanggan.

  1. Penerapan E-CRM pada Bisnis Online

·         Konteks: Pemanfaatan software untuk manajemen pelanggan.

·         Kegiatan: Praktik penggunaan aplikasi E-CRM sederhana.

·         Tujuan Kontekstual: Meningkatkan efisiensi dan personalisasi layanan.

  1. Studi Kasus Kepuasan Pelanggan

·         Konteks: Menganalisis kepuasan pelanggan di marketplace.

·         Kegiatan: Membaca dan menilai ulasan pelanggan.

·         Tujuan Kontekstual: Mengidentifikasi area perbaikan layanan.

  1. Strategi Loyalitas Pelanggan

·         Konteks: Program poin, diskon, dan layanan prioritas.

·         Kegiatan: Merancang program loyalitas untuk toko online fiktif.

·         Tujuan Kontekstual: Menciptakan strategi retensi pelanggan.

C.    KERANGKA PEMBELAJARAN

1.         PRAKTIK PEDAGOGIK
Model Pembelajaran:

·            Discovery Learning: Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri konsep CRM, E-CRM, kepuasan, dan loyalitas pelanggan melalui observasi, studi kasus, dan simulasi layanan.

·            Project-Based Learning (PjBL): Peserta didik membuat proyek simulasi penerapan CRM pada bisnis online.

·            Differentiated Learning: Guru memberikan tugas strategi pelayanan pelanggan dengan tingkat kesulitan berbeda sesuai kemampuan masing-masing peserta didik.

 

 

Strategi Pembelajaran:

·            Mindful: Mengajak peserta didik menyadari pentingnya membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

·            Meaningful: Mengaitkan materi dengan tren layanan pelanggan di dunia bisnis digital.

·            Joyful: Menggunakan simulasi interaktif dan permainan peran (roleplay) layanan pelanggan agar pembelajaran menyenangkan.

2.         MITRA PEMBELAJARAN:

·            Lingkungan Sekolah: Guru mapel, Kepala Program Keahlian, laboratorium komputer.

·            Lingkungan Luar Sekolah / Masyarakat: Praktisi customer service, pelaku bisnis online.

·            Orang Tua / Wali: Mendukung peserta didik dengan perangkat dan koneksi internet untuk latihan komunikasi pelanggan.

3.         LINGKUNGAN BELAJAR:

·            Ruang Fisik: Laboratorium komputer dengan koneksi internet.

·            Ruang Virtual: Aplikasi CRM, marketplace, media sosial bisnis, dan Google Classroom.

·            Budaya Belajar: Disiplin, ramah, solutif, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.

4.         PEMANFAATAN DIGITAL

·            Aplikasi: HubSpot CRM, Zoho CRM, Freshdesk, WhatsApp Business.

·            Media Pendukung: Video tutorial penggunaan CRM.

·            Perpustakaan Digital: Artikel strategi retensi pelanggan dari situs resmi pemasaran digital.

·            Penilaian Daring: Google Forms, Quizizz, Kahoot.

D.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

  1. KEGIATAN PENDAHULUAN
    Tujuan: Membangun kesiapan belajar, menumbuhkan kesadaran, dan membangun motivasi peserta didik.

·         Mindful Learning (Pembelajaran Berkesadaran): Refleksi “Mengapa hubungan dengan pelanggan sangat penting bagi kelangsungan bisnis?”

·         Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna): Menyampaikan relevansi materi dengan peluang kerja di bidang layanan pelanggan dan pemasaran digital.

·         Joyful Learning (Pembelajaran Menggembirakan): Ice breaking kuis interaktif tentang slogan layanan pelanggan atau logo aplikasi CRM populer.

  1. KEGIATAN INTI
    Kegiatan inti dilakukan secara bertahap dan fleksibel, menyesuaikan kesiapan belajar peserta didik.

Prinsip Pembelajaran Memahami (Bermakna):

·         Pertemuan 19–20: Customer Relationship Management (CRM)
Menjelaskan pengertian, tujuan, dan manfaat CRM. Observasi contoh CRM pada toko online. Diskusi kelompok: “Bagaimana CRM membantu mempertahankan pelanggan?”

·         Pertemuan 21–22: Electronic Customer Relationship Management (E-CRM)
Menjelaskan fungsi dan keunggulan E-CRM. Studi kasus penggunaan aplikasi CRM. Diskusi: “Apa perbedaan layanan pelanggan manual dan E-CRM?”

·         Pertemuan 23–24: Kepuasan Konsumen
Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pelanggan. Analisis ulasan pelanggan di marketplace. Diskusi: “Bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan?”

·         Pertemuan 25–27: Loyalitas Pelanggan
Menjelaskan strategi retensi pelanggan. Simulasi membuat program loyalitas. Diskusi: “Mengapa pelanggan setia lebih menguntungkan daripada pelanggan baru?”

Prinsip Pembelajaran Mengaplikasi Kesadaran (Mindful):

·         Peserta didik mencatat langkah-langkah dalam membangun hubungan pelanggan.

·         Menyadari kendala (misalnya: keluhan pelanggan yang berulang) dan mencari solusi.

·         Mengambil jeda refleksi setelah simulasi untuk mengevaluasi efektivitas strategi pelayanan.

Prinsip Pembelajaran Bermakna (Meaningful):

·         Mengaitkan teori CRM dengan praktik nyata di perusahaan digital.

·         Mengembangkan strategi pelayanan berdasarkan analisis kebutuhan pelanggan.

·         Refleksi singkat: “Bagaimana strategi ini bisa meningkatkan omset dan reputasi bisnis saya?”

Prinsip Pembelajaran Menggembirakan (Joyful):

·         Menggunakan permainan peran “Agen Layanan Pelanggan Terbaik”.

·         Memberikan penghargaan untuk kelompok dengan strategi pelayanan paling efektif.

·         Tantangan kelompok: menangani 5 keluhan pelanggan virtual dengan cepat dan memuaskan.

  1. KEGIATAN PENUTUP

·         Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan evaluasi terhadap strategi, empati, dan efektivitas komunikasi yang ditunjukkan siswa.

·         Menyimpulkan Pembelajaran: Bersama siswa, guru merangkum poin penting tentang konsep CRM, E-CRM, kepuasan, dan loyalitas pelanggan.

·         Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru menyampaikan target proyek akhir simulasi CRM dan mendorong siswa melanjutkan latihan di rumah atau secara daring.

 

E.     ASESMEN PEMBELAJARAN

ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN (DIAGNOSTIK)

Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal, keterampilan dasar, dan kesiapan belajar peserta didik sebelum memulai pembelajaran.

Bentuk & Teknik:

·         Observasi langsung: mengamati siswa saat mencoba merespons pesan pelanggan di media sosial.

·         Kuesioner online: pengalaman siswa berkomunikasi dengan pelanggan atau menjadi pelanggan.

·         Tes diagnostik digital sederhana: menjawab soal singkat tentang konsep CRM.

Contoh Instrumen:

·         “Sebutkan 3 contoh aplikasi CRM atau E-CRM yang kamu ketahui!”

·         “Bagaimana kamu biasanya menanggapi pertanyaan atau keluhan pelanggan?”

·         Tes: menganalisis tanggapan layanan pelanggan dari sebuah studi kasus.

ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN (FORMATIF)

Tujuan: Memberikan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Bentuk & Teknik:

·         Lembar kerja analisis strategi pelayanan pelanggan.

·         Refleksi mingguan perkembangan program loyalitas yang dirancang.

·         Observasi guru: keterlibatan siswa dalam simulasi CRM.

·         Peer-assessment: saling memberi masukan terhadap strategi yang digunakan kelompok lain.

Contoh Instrumen:

·         Rubrik analisis (indikator: kecepatan respon, kesopanan, solusi yang ditawarkan).

·         Laporan kemajuan: perkembangan strategi retensi pelanggan tiap pertemuan.

·         Tugas membuat skrip tanggapan layanan pelanggan untuk 3 skenario berbeda.

ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN (SUMATIF)

Tujuan: Menilai penguasaan siswa terhadap konsep dan keterampilan CRM.

Bentuk & Teknik:

·         Proyek akhir: membuat dan mempresentasikan strategi CRM lengkap untuk toko online fiktif.

·         Tes praktik: simulasi menangani 5 interaksi pelanggan dari awal hingga tindak lanjut.

·         Penilaian portofolio: kumpulan hasil kerja selama 9 pertemuan.

Contoh Instrumen:

·         Dokumen strategi CRM lengkap dengan alur kerja dan program loyalitas.

·         Simulasi layanan pelanggan dengan waktu respon dan kualitas komunikasi terbaik.

·         Portofolio mencakup laporan analisis, skrip layanan, desain program loyalitas, dan refleksi pribadi.

 

Mengetahui

Kepala SMK Abdi Negara Tuban

 

Tuban, 14 Juli 2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

 

Uswatun Hasanah, S.Pd

 

 

 

 

Destri Cahyono, S.Pd

 


MODUL AJAR DEEP LEARNING

MATA PELAJARAN : BISNIS DIGITAL

ELEMEN: DIGITAL OPERATION

BAB 4: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEDERHANA DALAM BISNIS

A.    IDENTITAS MODUL

Nama Sekolah                  :    SMK Abdi Negara Tuban

Nama Penyusun               :    Destri Cahyono, S.Pd.

Mata Pelajaran                :    Bisnis Digital

Elemen                              :    Digital Operation

Kelas / Fase /Semester     :    XI/ F / Genap

Alokasi Waktu                 :    27 x 45 menit (9 Pertemuan)

Tahun Pelajaran              :    2025 / 2026

B.     IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

Sebelum memulai pembelajaran materi Analisis Laporan Keuangan Sederhana dalam Bisnis, penting untuk mengidentifikasi kesiapan peserta didik baik dari aspek pengetahuan awal, keterampilan dasar, maupun sikap belajar. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran lebih efektif, tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan dunia bisnis digital.

  1. Pengetahuan Awal

·         Peserta didik telah mengetahui konsep dasar transaksi bisnis dan alur pencatatan keuangan.

·         Peserta didik mengenal istilah pendapatan, biaya, laba, dan rugi.

·         Peserta didik memahami gambaran umum aktivitas keuangan dalam bisnis online.

  1. Keterampilan Dasar

·         Mampu menggunakan perangkat digital seperti komputer atau smartphone untuk mencatat transaksi.

·         Mampu mengoperasikan aplikasi sederhana pencatatan keuangan (misalnya Excel, Google Sheets, atau aplikasi POS).

·         Memiliki pengalaman dasar mencatat transaksi penjualan dan pembelian meskipun belum sistematis.

  1. Sikap Belajar

·         Menunjukkan minat terhadap pengelolaan keuangan bisnis.

·         Siap menerima masukan dan mempraktikkan metode penyusunan laporan keuangan.

·         Memiliki motivasi untuk memahami laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

Materi Analisis Laporan Keuangan Sederhana dalam Bisnis merupakan kompetensi penting dalam bidang pemasaran, kewirausahaan, dan manajemen operasional. Penguasaan materi ini mempersiapkan peserta didik untuk dapat menyusun dan menganalisis laporan keuangan sederhana agar pengelolaan bisnis lebih terarah dan efisien.

Karakteristik materi ini antara lain:

  1. Bersifat Praktis dan Berbasis Keterampilan (Skill-based Learning)
    Materi disajikan secara aplikatif dan berorientasi pada praktik langsung penyusunan laporan keuangan, mulai dari pencatatan transaksi hingga analisis sederhana.
  2. Menggunakan Media Digital dan Aplikasi Keuangan
    Pembelajaran memanfaatkan media digital seperti spreadsheet (Excel/Google Sheets), aplikasi akuntansi, dan software kasir untuk memahami pencatatan dan analisis laporan keuangan.
  3. Dapat Diterapkan dalam Dunia Kerja Nyata
    Kemampuan menyusun dan menganalisis laporan keuangan sederhana dibutuhkan di berbagai sektor usaha, baik sebagai wirausaha maupun karyawan di bidang administrasi dan keuangan.
  4. Melatih Ketelitian, Analisis, dan Pemecahan Masalah
    Peserta didik akan berlatih mengidentifikasi kesalahan pencatatan, menganalisis kondisi keuangan, dan memberikan rekomendasi berdasarkan data.

F.     DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan materi dan tujuan pembelajaran, dimensi lulusan yang akan dicapai adalah:

  1. Berpikir Kritis

·         Mampu menganalisis isi laporan keuangan untuk menilai kondisi bisnis.

·         Dapat membedakan laporan keuangan yang akurat dan tidak akurat.

·         Mampu mengevaluasi performa bisnis berdasarkan laporan keuangan.

  1. Kolaborasi

·         Mampu bekerja sama dalam kelompok untuk menyusun laporan keuangan dari data transaksi.

·         Berbagi teknik pencatatan, pengolahan data, dan analisis keuangan.

·         Terlibat dalam simulasi pencatatan dan pelaporan keuangan secara berkelompok.

·         Mampu menerima masukan dan saran untuk memperbaiki laporan keuangan.

  1. Kemandirian

·         Menunjukkan tanggung jawab dalam mengelola pencatatan dan pelaporan keuangan secara mandiri.

·         Disiplin dalam menginput data transaksi tepat waktu.

·         Tidak bergantung sepenuhnya pada guru atau rekan dalam mengerjakan analisis laporan keuangan.

  1. Komunikasi

·         Mampu menyampaikan hasil analisis laporan keuangan secara jelas dan terstruktur.

·         Mampu membuat ringkasan laporan keuangan yang mudah dipahami.

·         Menggunakan bahasa yang sopan dan profesional dalam menyajikan data keuangan.

·         Mampu menjelaskan prosedur penyusunan dan analisis laporan keuangan kepada pihak lain.

 

 

 

 

 


DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN

Meliputi pengantar operasional bisnis online, inventori, customer relationship, pengiriman barang, dan laporan pembelian dan penjualan online.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN

  1. Bahasa Indonesia

·         Penyusunan laporan keuangan dengan bahasa baku dan sistematika yang benar.

·         Peningkatan kemampuan penulisan ringkasan hasil analisis keuangan.

  1. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

·         Pemahaman penggunaan spreadsheet, aplikasi akuntansi, dan sistem POS.

·         Pengenalan tools digital untuk penyusunan dan analisis laporan keuangan.

  1. Ekonomi & Kewirausahaan

·         Memahami konsep pendapatan, biaya, laba, dan rugi.

·         Menghitung keuntungan, kerugian, dan rasio keuangan sederhana.

C.    TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 28–29: Pengenalan Laporan Keuangan Bisnis Online

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan pengertian, jenis, dan fungsi laporan keuangan.

·         Observasi langsung contoh laporan keuangan UMKM digital.

·         Diskusi kelompok: “Apa perbedaan laporan laba rugi dengan laporan arus kas?”

Pertemuan 30–31: Manajemen Laporan Keuangan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menjelaskan konsep manajemen laporan keuangan dan faktor akurasi.

·         Studi kasus: alur pencatatan transaksi penjualan dan pembelian.

·         Diskusi: “Bagaimana pencatatan yang rapi dapat mengurangi risiko kerugian bisnis?”

Pertemuan 32–33: Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Menginput data transaksi penjualan dan pembelian pada spreadsheet.

·         Membuat laporan laba rugi dan laporan arus kas sederhana.

·         Menggunakan aplikasi digital untuk membuat laporan keuangan.

Pertemuan 34–36: Analisis Laporan Keuangan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

·         Membaca dan memahami isi laporan keuangan.

·         Menghitung rasio sederhana seperti margin laba dan rasio biaya operasional.

·         Menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi perbaikan berdasarkan data keuangan.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

  1. Pengenalan Laporan Keuangan dalam Bisnis Online

·         Konteks: Peran laporan keuangan dalam mengelola bisnis digital.

·         Kegiatan: Diskusi contoh laporan keuangan dari bisnis online.

·         Tujuan Kontekstual: Memahami fungsi dan manfaat laporan keuangan sederhana.

  1. Manajemen Data Keuangan Bisnis Online

·         Konteks: Proses pencatatan dan pengelolaan data keuangan.

·         Kegiatan: Menggambar flowchart alur pencatatan keuangan.

·         Tujuan Kontekstual: Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap pengelolaan data keuangan.

  1. Studi Kasus Laporan Keuangan UMKM Digital

·         Konteks: Analisis laporan keuangan UMKM berbasis marketplace.

·         Kegiatan: Presentasi kelompok mengenai hasil analisis laporan keuangan.

·         Tujuan Kontekstual: Mengaitkan teori keuangan dengan praktik nyata.

  1. Simulasi Penyusunan dan Analisis Laporan Keuangan

·         Konteks: Menyusun laporan keuangan dari data transaksi fiktif.

·         Kegiatan: Input data transaksi, membuat laporan, dan menganalisis hasilnya.

·         Tujuan Kontekstual: Melatih keterampilan penyusunan dan analisis laporan keuangan.

C.    KERANGKA PEMBELAJARAN

1.      PRAKTIK PEDAGOGIK

Model Pembelajaran:

·         Discovery Learning: Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri struktur laporan keuangan melalui studi contoh dan analisis kasus.

·         Project-Based Learning (PjBL): Peserta didik membuat proyek laporan keuangan dari data transaksi.

·         Differentiated Learning: Guru memberikan data transaksi dengan tingkat kerumitan berbeda sesuai kemampuan peserta didik.

Strategi Pembelajaran:

·         Mindful: Menyadari pentingnya laporan keuangan untuk mengukur kesehatan bisnis.

·         Meaningful: Mengaitkan materi dengan kondisi keuangan nyata bisnis online.

·         Joyful: Menggunakan simulasi permainan “Bisnis Virtual” dengan tantangan keuangan.

2.      MITRA PEMBELAJARAN:

·         Lingkungan Sekolah: Guru mapel, Kepala Program Keahlian, laboratorium komputer.

·         Lingkungan Luar Sekolah / Masyarakat: Akuntan, praktisi keuangan UMKM digital.

·         Orang Tua / Wali: Mendukung peserta didik dengan perangkat dan koneksi internet untuk latihan.

3.      LINGKUNGAN BELAJAR:

·         Ruang Fisik: Laboratorium komputer dengan koneksi internet.

·         Ruang Virtual: Google Sheets, aplikasi akuntansi, Google Classroom.

·         Budaya Belajar: Disiplin, teliti, dan berorientasi pada akurasi.

4.      PEMANFAATAN DIGITAL

·         Aplikasi: Excel, Google Sheets, Accurate, BukuKas.

·         Media Pendukung: Video tutorial akuntansi dasar.

·         Perpustakaan Digital: Artikel akuntansi dan keuangan dari sumber resmi.

·         Penilaian Daring: Google Forms, Quizizz.

D.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

1.      KEGIATAN PENDAHULUAN

Tujuan: Membangun kesiapan belajar, menumbuhkan kesadaran, dan membangun motivasi peserta didik.

·         Mindful Learning (Pembelajaran Berkesadaran): Refleksi “Mengapa laporan keuangan penting bagi keberlangsungan bisnis?”

·         Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna): Menyampaikan relevansi materi dengan keberhasilan bisnis dan pengambilan keputusan.

·         Joyful Learning (Pembelajaran Menggembirakan): Ice breaking kuis interaktif tentang istilah-istilah keuangan (misalnya: aset, utang, modal) dan menebak logonya aplikasi keuangan populer.

2.    KEGIATAN INTI

Kegiatan inti dilakukan secara bertahap dan fleksibel, menyesuaikan kesiapan belajar peserta didik.

Prinsip Pembelajaran Memahami (Bermakna):

·         Pertemuan 28–29: Pengenalan Laporan Keuangan Bisnis Online
Menjelaskan pengertian, jenis, dan fungsi laporan keuangan.
Observasi langsung contoh laporan keuangan UMKM digital.
Diskusi kelompok: “Apa perbedaan laporan laba rugi dengan laporan arus kas?”

·         Pertemuan 30–31: Manajemen Laporan Keuangan
Menjelaskan konsep manajemen laporan keuangan dan faktor akurasi.
Studi kasus: alur pencatatan transaksi penjualan dan pembelian.
Diskusi: “Bagaimana pencatatan yang rapi dapat mengurangi risiko kerugian bisnis?”

·         Pertemuan 32–33: Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana
Menginput data transaksi penjualan dan pembelian pada spreadsheet.
Membuat laporan laba rugi dan laporan arus kas sederhana.
Menggunakan aplikasi digital untuk membuat laporan keuangan.

·         Pertemuan 34–36: Analisis Laporan Keuangan
Membaca dan memahami isi laporan keuangan.
Menghitung rasio sederhana seperti margin laba dan rasio biaya operasional.
Menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi perbaikan berdasarkan data keuangan.

Prinsip Pembelajaran Mengaplikasi Kesadaran (Mindful):

·         Peserta didik mencatat langkah-langkah penyusunan laporan keuangan dari awal.

·         Menyadari kendala yang muncul (misalnya: data transaksi tidak lengkap) dan mencari solusi.

·         Mengambil jeda refleksi setelah analisis untuk mengevaluasi efektivitas metode pencatatan yang digunakan.

Prinsip Pembelajaran Bermakna (Meaningful):

·         Mengaitkan teori laporan keuangan dengan kondisi nyata bisnis online.

·         Mengembangkan strategi pengelolaan keuangan untuk memaksimalkan keuntungan.

·         Refleksi singkat: “Bagaimana laporan keuangan membantu saya mengambil keputusan bisnis?”

Prinsip Pembelajaran Menggembirakan (Joyful):

·         Menggunakan simulasi gamifikasi “Bisnis Virtual” di mana setiap kelompok harus menjaga kesehatan keuangan bisnis mereka.

·         Memberikan penghargaan kepada kelompok dengan laporan keuangan paling akurat dan analisis terbaik.

·         Tantangan kelompok: menemukan masalah keuangan dalam laporan fiktif dan memperbaikinya.

3.      KEGIATAN PENUTUP

·         Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan evaluasi terhadap ketelitian, kelengkapan, dan kualitas analisis laporan keuangan yang dibuat siswa.

·         Menyimpulkan Pembelajaran: Bersama siswa, guru merangkum poin penting tentang konsep, jenis, dan analisis laporan keuangan.

·         Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru menyampaikan target proyek akhir dan mendorong siswa untuk mencoba menyusun laporan keuangan bisnis fiktif di rumah atau secara daring

E.     ASESMEN PEMBELAJARAN

ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN (DIAGNOSTIK)

Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal, keterampilan dasar, dan kesiapan belajar peserta didik sebelum memulai pembelajaran.

Bentuk & Teknik:

·         Observasi langsung: mengamati siswa saat mencoba menginput transaksi sederhana di spreadsheet.

·         Kuesioner online: pengalaman siswa dalam mencatat transaksi dan menyusun laporan keuangan.

·         Tes diagnostik digital sederhana: menjawab soal singkat tentang konsep pendapatan, biaya, dan laba.

Contoh Instrumen:

·         “Sebutkan 3 jenis laporan keuangan sederhana!”

·         “Apakah kamu pernah menggunakan Excel atau Google Sheets untuk mencatat transaksi?”

·         Tes: Menganalisis gambar sederhana alur pencatatan transaksi hingga laporan keuangan jadi.

ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN (FORMATIF)

Tujuan: Memberikan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Bentuk & Teknik:

·         Lembar kerja penyusunan laporan keuangan.

·         Refleksi mingguan perkembangan penyusunan laporan.

·         Observasi guru: keterlibatan siswa dalam simulasi pencatatan dan analisis keuangan.

·         Peer-assessment: saling memberi masukan terhadap laporan keuangan yang dibuat kelompok lain.

Contoh Instrumen:

·         Rubrik penilaian (indikator: kelengkapan data, akurasi perhitungan, kerapian format).

·         Laporan kemajuan: perkembangan penyusunan laporan tiap pertemuan.

·         Tugas membuat ringkasan hasil analisis laporan keuangan.

ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN (SUMATIF)

Tujuan: Menilai penguasaan siswa terhadap konsep, keterampilan penyusunan, dan analisis laporan keuangan sederhana.

Bentuk & Teknik:

·         Proyek akhir: membuat dan mempresentasikan laporan keuangan bisnis online lengkap.

·         Tes praktik: simulasi pencatatan dan penyusunan laporan keuangan dari data transaksi fiktif.

·         Penilaian portofolio: kumpulan hasil kerja selama 9 pertemuan.

Contoh Instrumen:

·         Laporan keuangan tertulis lengkap dengan analisis dan rekomendasi.

·         Simulasi pengolahan 10 transaksi fiktif menjadi laporan keuangan.

·         Portofolio mencakup lembar kerja, laporan akhir, dan refleksi pribadi.

 

Mengetahui

Kepala SMK Abdi Negara Tuban

 

Tuban, 14 Juli 2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

 

Uswatun Hasanah, S.Pd

 

 

 

 

Destri Cahyono, S.Pd

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk badan Usaha

Hukum Perjanjian